Senin, 30 April 2012

MANAJEMEN TABLIGH

A.   TABLIGH
1.   PENGERTIAN TABLIGH
Tabligh secara bahasa, berasal dari kata balagha, yuballighu ,teblighan yang berarti menyampaikan. Tabligh adalah kata kerja tanstif, yang berarti membuat seseorang sampai menyampaikan atau melaporkan dalam arti menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dalam bahasa Arab, orang yang menyampaikan disebut Mubaligh. Dalam pandangan  Muhammad A’la Thanvi membahas tabligh sebagai sebuah istilah ilmu dalam retorika, yang didefinisikan sebagai sebuah pernyataan kesastraan yang secara fisik maupun logis mungkin. Bagaimana orang yang diajak bicara cisa terpengaruh, terbius, serta yakin dengan untaian kata-kata atau pesan yang disampaikan. Jadi menurut pendapay ini, dalam Tabligh ada aspek yang berhubungan dengan kepiawaian penyampai pesan dalam merangkao kata-kata yang mampu membuat lawan bicara terpesona. Menurut Dr. Ibrahim, Tabligh adalah memberikan informasi yang benar, pengetahuan factual, dan harkat pasti yang bisa menolong dan membantu manusia untuk membentuk pendapat yang tepat dalam suatu kejadian atau dari berbagai kesulitan. Dalam kosep islam, Tabligh merupakan salah satu perintah yang dibebankan kepada para utusan-Nya. Nabi Muhammad sebagai utusan Allah beliau menerima risalah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, yang selanjutnya tugas ini diteruskan oleh pengikut dan umatnya.[1]
A.  .MANAJEMEN
2.   PENEGRTIAN MANAJEMEN

Secara etimologi kata manajemen berasal dari kata bahasa inggris, management yang berarti ketatalaksanaan, tata pemimpin, dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan. Secara terminologys sebuah proses perencanaan, perorganisasiaan, pengaturan terhadap para anggota organisasi serta penggunaan seluruh sumber-sumber yang ada secara tepat untuk meraih tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan definisi manajemen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
-Ketatalaksanaan proses penggunaan sumber daya secara efektifuntuk mencapai sasaran tertentu
-Kemampuan atau keterampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan     melalui kegiatan-kegiatan orang lain.[2]
    I.planing (perencanaan) Tabligh
Rencana adalah suatu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dari pernecanaan ini akan mengungkapkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Secara alami, perencanaan itu merupakan bagian dari sunnatullah, yaitu dengan melihat bagaimana Allah SWT, menciptakan alam semesta dengan tujuan yang jelas. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal. Dalam organisasi merencanakan disin menyangkut merumuskan sasaran dan tujujan dan menyusun hirerarki lengkap rencana-rencana untuk mengintregasikan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
Secara garis besar perencanaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu perencanaan besar (grand planning) dan rencana biasa. Planning,sebagai formulasi tindakan untuk maa depan diarahkan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi.
Perencanaan juga merupakan sebuah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang. Komponen perencanaan adalah: ide, penentuan aksi, dan waktu. Selanjutnya tugas dari perencanaan lainnya adalah mengkaji kondisi yang berkembang, mengetahui segala potensi yang dimiliki, dan potensi apa saja yang tehal dipenuhi maupun belum terpenuhi. Adapun langkah-langkah dari perencanaan :
ü  Perkiraan perhitungan masa depan, perencanaan tabligh dengan demikian berhubungan dengan masa depan, yaitu suatu keadaan yang belum dikenal dan penuh berisikan ketidakpastian. Fungsi perencanaan tabligh, pimpinan terlebih dahulu mencari dasar yang tetap dan kokoh, atas dasar mana perencanaan tabligh akan dilaksanakan. Dijalannkannya dengan cara memperkirakan dan memperhitungkan segala kemungkinan kejadian yang bakal timbul dan terjadi dimasa depan.
ü  Perumusan dan penentuan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan Tabligh, Terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi berbagai bidang, dilakukan secara tahap demi tahap dan periode demi periode yang dimana dialkukan atau jangka waktu tertentu, perlu ditentukan hasil apa yang diharapkan dapt dicapai atau diperoleh. Menentukan sasaran yang ingin dicapai serta pembagiannya menjadi sasaran-sasaran yang bersifat temporal dan sektorat serta menentukan skala prioritas pelaksanaannya. Untuk itu ada beberapa factor yang perlu diperhatikan :
v  Tujuan Tabligh, baik para pelaku atau penyelenggara da’wah haruslah  memberikan inspirasi dan motivasi guna mencapai tujuan tersebut,dan mereka pun harus tekun sabar dalam menyampaikan pesan Tuhan tersebut.
v  Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, sasaran yang hendak dicapai oleh penyelenggara tabligh hendaknya menjadi jawaban terhadap persoalan-persoalan  yang tengah dihadapi oleh masyrakat. Atas dasar ini sebelum sasaran tabligh ditentukan, haruslah dapat didefinisikan masalah-masalah apa yang tengah dihadapi masyarakat itu.
v  Hasil perkiraan dan perhitungan masa depan, meskipun masih berupa sesuatu yang diharapkan, tetapi haruslah ditetapkan dalam tara realistis. Ini berarti bahwa sasaran harus berada dalam batas kemungkinan langkah0langkah yang dicapai lewat langkah-langkah dan usaha yang dapat dikerjakan.
ü  Penetapan tindakan tabligh dan prioritas pelaksanaannya, tindakan-tindakan tabligh adalah merupakan penjabaran dari sasaran tabligh yang telah ditentukan, dalam bentuk aktivitas nyata, maka langkah-langkah yang harus ditempuh dalam hendak menetapkan tindakan-tindakan tabligh itu adalah sebagai berikut:
v  Meninjau kembali sasaran tabligh serta menentukan luasnya skope aktivitas tabligh, setiap tindakan dan kegiatan haruslah dapat menghasilkan sasaran yang ditetapkan. Oleh karena itu sebelum penentuan tindakan tabligh, haruslah terlebih dahulu diketahui dan dipahami sasarang tabligh yang harus dicapai. Dengan demikian memahami sasaran itu dpatlah dipikirkan tindakan apa yang harus dilaksanakan serta seberapa spoke kegiatn yang akan dilakukan.
v  Menetukan tindakan-tindakan tindakan penting, apabila sudah diperkirakan seberapa spoke luas dan macam kegiatannya harus dilakukan langkah berikutnya merumuskan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
·   Melalui tabligh, masyrakat dapat meningkatkan dan memeperdalam kesadaran dan pengertian tentang ajaran-ajaran islam
·         Pesan tabligh berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
·  Melalui kegiatan tabligh, seorang mubaligh mampu meningkatkan kemampuan masyrakat dalam berbagai bidang ekonomi, social, dan budaya
· Menanamkan kesadaran kepada masyrakat tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan
·       Mengingatkan masyrakat agar mempunyai filter untuk mengandung arus pengaruh kebudayaan asing yang merusak keyakinan moral umat 
ü  Penetapan metode tabligh
daDapat dibagi menjadi dua, yaitu melalui lisan(khitabah) dan tulisan(kitabah)
v  Khitabah, ceramah atau pidato yang mengandung penjelasan-penjelasan tentang sesuatu atau beberapa masalah yang disampaikan dihadapan sekelompok orang atau khalayak.
v  Kitabah, proses penyampaian ajaran islam melalui tulisan bisa berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, dan lain sebagainya.
ü  Penempatan lokasi atau tempat tabligh
Dalam hendak menentukan lokasi,harus dipilih tempat mana yang ditinjau dari berbagai  segi mengentungkan. factor-faktor yang perlu dipertimbangka dalam rankgka pemilihan lokasi ituadalah: macam kegiatan tabligh, sumber tenaga pelaksana, fasilitas atau alat pelengkap yang diperlukan serta keadaan lingkungan tempat bertabligh. Oleh Karen itu, masalah lokasi dan tempat dimana kegiatan tabligh yang akan dilakukan haruslah mendapatkan perhatian dalam rangka perencanaan tabligh.
a)    MANFAAT PERENCANAAN
ü  Dapat memberikan batasan tujuan sasaran dan target sehingga mampu mengarahkan para da’i secara maksimal.
ü  Menghindari pengguanaan secara sporadic sumber daya insane menghindari pula benturan diantara aktivitas yang tumpang-tindih
ü  Dapat melakukan prediksi dan antisipasi mengenai berbagai problema dan merupakan sebuah persiapan dini untuk memecahkan masalah.
ü  Merupakan usaha untuk menyiapkan kader da’i dan mengenal fasilitasi, potensi, dan kemampuan umat.
ü  Dapat melakukan prorganisasian dan penghematan waktu dan pengelolaannya secara baik.
ü  Dapat dilakukuan pengawasan sesuai dengan ukuran-ukuran objektif dan tetentu.
ü  Merangkai dan mengurutkan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga akan menghasilkan program yang terpadu dan sempurna.
b)   SISI KELEMAHAN SEBUAH PERENCANAAN
ü  Perncanaan dapat menciptakan sebuah kekakuan. Usaha-usaha perencanaan yang sifatnya formal itu dapat mengunci sebuah organisasi ke sasaran-sasaran tertentu yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu.
ü  Rencana tidak dapat dikembangkan bagi suatu lingkungan yang dinamis. Sebab bagaimanapun juga sebuah organisasi pada era sekarang akan menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis.
ü  Rencana-rencana formal tdak dapat menggantikan instuisi dan kreativitas.
ü  Rencana memusatkan perhatian para manajer pada persaingan. Perencanaan formal memperkuat sukses yang menjerumus kedalam kegagalan.[3]

   II.      Pelaksanaan (Acuanting)
Acuanting adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manjerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi acuanting artinya menggerakan orang-orang agar mau menggerakan orang-orang yang mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama untuk mencapai tujuan. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut mengambi tindakan-tindakan kearah seperti : leadership (pimpinan), perintah komunikasi dan conseling (nasihat).  Pelaksaanaan fungsi acuanting merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi perencanaan dan perorganisasiaan lebih banyak dengan hubungan dengan abstrak dan proses manajemen sedangkan fungsi acuanting justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
ü  FUNGSI DARI PELAKSANAAN
v  Mengimplementasikan proses kepemimpinan,pembibingan,dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efesien dan efektif dalam mencapai suatu tujuan
v  Memeberikan tugas dan penjelasan ruyin
v   Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
v  Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawab dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.[4]

  III.      PERORGANISASIAN TABLIGH
Perorganisasian adalah suatu proses pengelompokkan orang-orang,alay-alat, tugas-tugas,tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu keasatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Definisi tersebut menunjukan, bahwa perorganisasian nerupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian adalah suatu hal yabg logis pula apabila perorganisasian dalam sebuah kegiatan akan menghasilkan sebuah organisasi yang dapat digerakkan berbagai suatu kesatuan yang kuat.
Perorganisasian atau al-thanzzim dalam pandangan islam bukan semata-mata merupakan wadah, akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat dilakukan secara rapi, teratur, dan sistematis. Pada proses perorganisasian ini akan menghasilkan sebuah rumusan stuktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Jadi, yang ditonjolkan adalah wewenang yang mengikuti tanggung jawab, bukan tanggung jawab yang mengikuti wewenang.
Tugas bagi para da’i adalah merancang sebuah stuktur organisasi yang memungkinkan mereka untuk mengerjakan program dakwah secara efektif dan efesien untuk mencapai sasaran Dan tujuan organisasi:
ü  Organizational Design (desain organisasi)
ü  Organizational Stucture (stuktur organisasi)
Stuktur organisasi (organizational structure) adalah kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka itu tugas-tugas jabatan dibagi-bago dikelompokan dan dikoordinasikan. Ketika para manajer menyusun atau mengubah stuktur sebuah organisasi,maka mereka terlibat mereka terlibat dalam desain organisasi yaitu proses yang melibatkan keputusan-keputusan mengenai spesialisasi kerja, departemenlasasi, rantai komando, retang komando,sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi.
Dalam konteks ini hadis Nabi Muhammad SAW. Dapat diajdikan sandaran sebuah perorganisasian, yaitu :
“Dua orang itu lebih baik satu, tiga orang lebih baik dari dua orang dan empat orang itu lebih baik dari pada dua orang, maka berjamaahlah kamu sekalian,sesungguhnya Allah mengumpulkan umat kami, melainkan kepadanya da petunjuk” (HR.Bukhari).
ü  
TUJUAN PERORGANISASIAN
a.    Membagi kegiatan menjadi dakwah menjadi departemen-departemen atau divisis-divisi dan tugas-tugas yang teerperinci dan spesifik
b.    Membagi kegiatan dakwah serta tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing jabatan atau tugas dakwah.
c.    Mengkoordinasi berbagai tugs organisasi dakwah
d.    Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan dakwah dalam unit-unit
e.    Membangun hubungan dikalangan da’i, baik secara individual, kelompok dan departemen
f.    Menetapkan garis-garis wewenang formal
g.    Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi dakwah
h.    Dapat menyalurkan kegiatan-kegiatan dakwah secara sistematis dan logis.[5]

 IV.        EVALUASI DAN PENILAIAN TABLIGH
Evaluasi atau penilaian diterapkan untuk memastikan kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan sarana dan penggunanaan sumber daya manusia secara efekti dan efesien. Evaluasi juga dapat diartikan  sebagai proses pemeriksaan dan usaha agar aktivitas tabligh dapat berjalan sesuai dengan rencana yang yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut maka proses evaluasi itu berdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
ü  Menepatkan standart
     Langkah dalam rangja proses pengendalian dan penilaian tabligh adalah menetapkan standart atau alat pengukur. Dengan alat pengukur itu barulah dapat dikatakan apakah tugas tabligh yang telah ditentukan dapat berjalan tetapi kurang berhasil, atau sama sekali mendapatkan kegagalan total, dan sebagainya.
ü  Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pengaruh tabligh yang telah dilaksanakan. Langkah kedua dari proses evaluasi tabligh adalah mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pengaruh tabligh yang telah dilaksanakan. Dalam fase ini diadakan pemerikasaan dan penelitian bagaimana dan sampai sejauh mana rencana yang telah ditetapkan itu berhasil dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah peninjauan pribadi. Peninjauan pribadi dilakukan dengan jalan, Mubaligh secara langsung melihat hasil dari tabligh.
ü  Memandingkan antara pelaksanaan tabligh dan hasilnya
    Setelah Mubaligh memeperoleh informasi selengkap-lengkapnya mengenai  pelaksanaan tablighdan hasilnya maka langkah berikutnya adalah membandingkan antara pelakasaannya tabligh dan senyatanya dengan standar yang telah ditetapkan. Dari hasil perbandingan antara hasil senyatanya dengan hasil yang seharusnya dicapai, dapatlah diadakan penilaian, apakah proses tabligh berjalan baik atau tidak?
ü  Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap penyimpangan yang telah terjadi.
    Dijalankan bilamana mubaligh mengetahui dengan pasti sebabnya sampai terjadi kegagalan dalam Tabligh. Penyimpangan itu dapat disebabkan karena kemampuan dari pihak mubaligh sendiri. Atau juga disebabkan karna tersedianya waktu dan biaya yang cukup untuk menyelesaikan tugas tabligh. Atau juga dapat disebabkan karena tidak tercipyanya kondisi dan situasi yang kondusif.[6]


[1] Prof. DR. H. Asep Muhyiddin,M .Ag, Dimensi Ilmu Dakwah, Agustus 2009,hal 18
[2] Muhammad Munir,S. Ag.,MA dan Wahyu Ilaihi,S. Ag., MA Manajemen Dakwah,Jakarta, Kencana 2009. Hal 22
[3] Rangkuman Materi Perencanaan Ilmu Tabligh yang Disaring pada Dasar-dasar Ilmu Tabligh bersumber wikepedia internet
[4] Rangkuman Materi Pelaksanaan (Acuanting) yang bersumber wikepedia internet
[5] Muhammad Munir,S. Ag.,MA dan Wahyu Ilaihi,S. Ag., MA Manajemen Dakwah,Jakarta, Kencana 2009. Hal 117
[6] Rangkuman Materi Evaluasi Ilmu Tabligh yang Disaring pada Dasar-dasar Ilmu Tabligh bersumber pada wikepedia internet

3 komentar: